Komentar
Penyebab alergi umumnya tidaklah terlalu beresiko dan tidak menyebabkan tanda-tanda alergi yang menerpa orang. Beberapa jenis alergi yang umumnya bisa mengakibatkan alergi seperti gigitan serangga, makanan tersendiri seperti susu, kerang, kacang-kacangan, ada juga udara seumpama bulu hewan, tungau serta serbuk sari. Ada pula allergen yang bersentuhan dengan kulit dengan cara langsung seperti bahan kimia yang ada di sabun, minyak wangi serta shampo.
Reaksi alergi ada saat skema kekebalan tubuh bereaksi pada allergen yang dipandang beresiko walau sebetulnya tidak. Oleh karenanya terbentuklah antibody yang seringkali disebutkan dengan lgE. Saat kontak antar tubuh dan allergen ini kembali berlangsung, tubuh umumnya akan menghasilkan banyak lgE. Nanti lgEb dapat menyebabkan pelepasan zat kimia alami. Risiko satu orang mengalami alergi dapat bertambah sebab terdapatnya keturunan serta lingkungan. Jika ayah serta ibu memiliki alergi tersendiri, Anda akan berefek mempunyai alergi meskipun jenisnya tidak selamanya sama.
Unsur lingkungan akan memengaruhi risiko dari alergi. Riset juga tunjukkan jika makin lama seseorang terkena allergen, risiko mempunyai alergi ini akan makin tinggi seumpama anak yang tumbuh ditengah-tengah keluarga yang merokok, kelak dia dapat alergi pada asap rokok. Lalu, bagaimanakah cara tahu alergi yang Anda derita? Anda dapat memeriksakan ke dokter, dokter akan bertanya seperti apa tanda-tanda, waktu munculnya dan penyebab yang Anda alami. Bukan itu saja, dokter akan mengecek anggota tubuh yang terserang alergi.
Tidak hanya lakukan kontrol itu, jenis alergi dapat juga diketahui pada tes kulit. Tes tusuk kulit ini, kulit pasien ditetesi cairan allergen serta ditusuk dengan halus untuk lihat reaksi. Jika pasien alami alergi pada intisari ini, tonjolan merah dan gatal akan tampil di kulit dalam tempo 10 sampai 15 menit setelah itu. Tes tusuk umumnya dikerjakan jadi langkah ketahui alergi yang Anda derita. Anda tak perlu kuatir sebab tes ini adalah tes yang aman dipakai untuk kebanyakan orang. Tidak hanya tes di kulit tes tempel juga dapat juga dikerjakan. Jadi, bergantung kebijaksanaan dari dokter.